Sabar

Kutebalkan dinding imanku yang nipis
kusimenkan batu tabah manusiaku yang goyah
kutegakkan tiang kasihku yang rebah
kukukuhkan lantai tindakanku yang retak
kuubati lidah martabatku yang berdarah
tidak lagi!
tidak lagi akan kuhunus dan tujah pisauku yang jalang
pada setiap ruang resah dan kelam
pada suasana hangat dan bingit
kerana lagunya sama saja sumbang
berulit dendam kesumat
benci dan amarah bertakhta di jiwa
malam sumpahnya luka
siang kutuknya duka
tak akan kusentak liarku
hingga tergugat fikir rasionalku
tergugat fitrahku
tergugat diam takwaku
tergugat arahku yang satu
tergugat doa kudusku
biarlah rumah cinta keinsananku
terus tegak berdiri
tak mudah goyah walau dijentik
tak mudah tumbang walau dipalu
tenang mengharungi laut suasana bergelora
dalam diam kulenturkan ketegangan
dalam diam kurobekkan wajah serigalaku
dalam diam kuhumbankan suara angkuhku
dalam diam kuhapuskan nafsu meluluku
dalam diam kulihat ke dalam diriku yang kurang
dalam diam kubakarkan hutan sangsi
dalam diam kutembusi jantung cabar yang menentang
lalu kutenggelamkan segala sanggahan
ke dalam bening air pertimbanganku
melamar sebuah kemenangan
tanpa tergeliat lidah
tanpa bicara keras
tersentak ganas
dalam diam aku bertafakur syukur
kau berjaya merumahkan setia di mukim jiwa ini.

0 komentar:

Posting Komentar

z

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Blog Lima Themes | Bloggerized by Lasantha - Kelas Lima Esde | Blogger Templates